WLCOME DI XI IPA 1

PaSti lEbiH SeRu.......

Glitter Words


Glitter Words


Kamis, 15 Oktober 2009

tugas nak amason SMS N 1 KALIREJO NIE.......

TUGAS BAHASA INDONESIA NAK2 AMAZON SMA N 1 JALIREJO NIE....

Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapaat, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi. Kutipan dilakukan apabila penulis sudah memperoleh sebuah kerangka berpikir yang mantap. Jika belum, hasilnya akan merupakan karya "suntingan".
Pengunaan kutipan memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Untuk menegaskan isi uraian
2. Untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat oleh penulis
3. Untuk memperhatikan kepada pembaca materi dan teori yang digunakan penulis
4. Untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang digunakan
5. Untuk menunjukan bagian atau aspek topik yang akan dibahas
6. Untuk mencegah pengunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain sebagai milik sendiri (plagiat)
Ada beberapa cara mengutip yang dapat diterapkan secara bervariasi dalam tulisan. Jenis kutipan itu adalah sebagai berikut.

A. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan persis apa adanya, tidak diubah, sama seperti yang dibicarakan/ditulis yang dikutip. Kutipan langsung ini biasanya digunakan jika kita menuliskan sesuatu yang riskan atau salah penafsiran jika dilakukan dengan kutipan tak langsung, misalnya: mengutip ayat suci, puisi atau pasal-pasal dalam undang-undang dan yang lain-lain yang membutuhkan keautentikan kutipan. Kutipan langsung terbagi atas kutipan panjang dan kutipan pendek. Kutipan panjang biasanya terdiri dari lima baris atau lebih. Penulisan biasanya berbentuk alinea baru, spasi tunggal, margin kiri masuk kedalam teks lima spasi dan tidak mengunakan tanda petik Kutipan pendek biasanya kurang dari lima baris. Penulisanya diintegrasikan dengan tulisan inti (teks), dua spasi, dan diberi tanda kutip. Prinsip yang harus diperhatikan pada saat mengutip langsung adalah
• Tidak boleh melakukan perubahan terhadap teks asli yang dikutip
• Harus mengunakan tanda [sic!], jika ada kesalahan dalam teks asli
• mengunakan tiga titik berspasi [. . .] jika ada bagian dari kutipan yang dihilangkan.
• Mencantumkan sumber kutipan dengan sistem MLA (The Modern Language Association), APA (The American Psycological Association), atau sistem yang berlaku sesuai dengan selingkung bidang.
B. Kutipan tak langsung (inti sari pendapat)
Kutipan tak langsung adalah kutipan yang sudah diubah redaksinya (kalimatnya). Dalam kutipan tak langsung yang dikutip hanya inti atau maksud pembicara/penulis yang dikutip. Redaksi diganti dan dibuat sendiri oleh penulis yang mengutip. Kutipan ini terbagi atas parafrase dan rangkuman. Parafrase adalah pengungkapan kembali maksud penulis dengan kalimat (redaksi) sendiri. Rangkuman adalah pengungkapan maksud penulis dengan kalimat (redaksi) sendiri dalam bentuk yang lebih pendek dari aslinya, misalnya aslinya adalah sepuluh halaman dirangkum menjadi dua kalimat. Semua kutipan tak langsung tidak mengunakan tanda petik. Kutipan tidak langsung dapat dibuat secara panjang maupun pendek dengan cara
• Diintegrasikan dengan teks
• Diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks
• Dicantumkan sumber kutipan dengan sistem MLA, APA, atau selingkung bidang
C. Kutipan Pada Catatan Kaki
Kutipan pada catatan kaki, biasanya, merupakan kutipan langsung yang dapat dicantumkan secara panjang maupun pendek dengan cara.
• Selalu diberi jarak spasi rapat
• Diapit oleh tanda kutip, dan
• Dikutip tepat sebagaimana teks aslinya
D. Kutipan Ucapan Lisan dan Chatting (pembicaraan singkronik via internet)
Kutipan ucapan lisan atau chatting, sebenarnya, tidak terlalu dianjurkan dalam karya ilmiah. Akan tetapi, jika akan digunakan, hal-hal yang harus diperhatikan adalah.
• Meminta persetujuan dari sumber, sedapat mungkin berupa transkip yang ditandatangani nara sumber
• Mencatat tanggal dan peristiwa tempat ujaran itu diucapkan
• Menyebutkan dengan jumlah sumbernya
• Menuliskan kutipan secara langsung atau tidak langsung pada badan teks atau pada catatan kaki
2. Catatan-catatan
Catatan-cataan (Notes) biasanya digunakan untuk menunjukan sumber rujukan (maraji) kutipan. Ada tiga macam catatan: catatan kaki (footnotes), catatan akhir (endnotes), dan catatan dalam/catatan badan (innotes, bodynotes). Disamping untuk kutipan, baik catatan kaki maupun catatan akhir biasanya digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang berada diluar konteks pembicaraan, misalnya penjelasan yang mengangu jika ditulis dalam teks. Catatan kaki biasanya terletak dibawah teks, sedangkan catatan akhir terletak diakhir teks atau sebelum daftar pustaka. Catatan dalam, catatan badan biasanya terletak langsung sebelum atau sesudah kutipan dengan mengunakan tanda kurung. Perlu dinyatakan disini, bahwa susunan catatan kaki tidak dibalik
Fungsi catatan kaki dan catatan akhir ini tidak hanya untuk menunjukan sumber kutipan, tetapi ada beberapa fungsi lain. Jadi, ada empat fungsi catatan kaki dan akhir.
• Untuk manyusun pembuktian, khususnya yang berkaitan dengan pembuktian kebenaran yang dilakukan oleh penulis lain.
• Untuk referensi atau untuk menyatakan utang budi kapada penulis yang teksnya digunakan sebagai bahan kutipan.
• Untuk menyampaikan karangan tambahan yang dibutuhkan, namun tidak berkaitan langsung dengan karya ilmiah
• Untuk merujuk pada bagian lain dari karya ilmiah