WLCOME DI XI IPA 1

PaSti lEbiH SeRu.......

Glitter Words


Glitter Words


Sabtu, 31 Oktober 2009

KIR






Pedoman Lomba Penulisan Karya Ilmiah Remaja


Karya Ilmiah yang merupakan laporan hasil penelitian eksperimental, yaitu penelitian yang memberikan perlakuan khusus pada objek yanng diamati atau laporan hasil penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang tidak memberikan perlakuan khusus pada objek yang diamati/survey.

Sifat dan Isi Tulisan
Kreatif dan Objektif
Tulisan berisi gagasan yang kreatif yang merupakan hasil pemikiran yang terbuka
Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan permasalahan subjektif
Tulisan didukung oleh data dan/atau informasi terpercaya
Bersifat asli (bukan karya jiplakan) dan menjauhi duplikasi
Logis dan Sistematis
Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan runtut
Pada dasarnya karya tulis ilmiah memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis-sintesis, kesimpulan dan sedapat mungkin memuat saran-saran
Isi tulisan berdasarkan hasil penelitian.
Materi karya ilmiah harus sesuai dengan tema yang telah ditentukan
Pembimbing

Setiap kegiatan penulisan perlu mendapat bimbingan secara intensif. Pembimbing satu adalah Guru di SMA yang bersangkutan dan pembimbing II adalah pembimbing GC KSF Go to School di SMA tersebut.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hendaknya berisi rancangan yang teratur minimal sebagai berikut:
Bagian Awa
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan harus ditanda tangani oleh Pembimbing I dan Pembimbing II serta mengetahui Kepala Sekolah.
Intisari
Kata Pengantar dari penulis
Daftar Isi dan Daftar lain yang diperlukan seperti daftar gambar, tabel dan lampiran
Bagian Inti
Bab I Pendahuluan
Bab Pendahuluan berisi hal-hal sebagai berikut :
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Tinjauan Pustaka
Tinjauan teoritis
Hipotesis
Bab III Metode Penelitian
populasi dan sampel
Waktu dan tempat penelitian
Metode Pengumpulan data
Metode Analisis Data
Bab IV Hasil dan Pembahasan
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bagian Akhir
Daftar Pustaka.
Daftar riwayat hidup dan judul karya-karya ilmiah yang pernah dibuat, penghargaan ilmiah yang pernah diraih
Lampiran (jika diperlukan)
Petunjuk Teknis Penulisan Karya Tulis
Bahasa
Baik dan benar menurut EYD
Sederhana, jelas
Satu Kesatuan
Utamakan istilah
Tidak menggunakan singkatan seperti tdk, yg, tsb
Pengetikan
Umum
Karya tulis diketik pada kertas ukuran A4, spasi 1,5
Batas Pengetikan : Batas kiri 4 cm, Batas kanan 3 cm, Batas atas dan batas bawah masing-masing 3 cm
Jarak pengetikan, Bab, Sub Bab, dan perinciannya
Jarak pengetikan Bab dengan Sub Bab : 3 spasi. Jarak Sub Bab dengan kalimat di bawahnya : 2 spasi
Bab diketik di tengah-tengah memakai huruf kapital dengan jarak 4 cm dari tepi tanpa digaris bawahi
Sub Judul : ditulis di sebelah kiri dengan identasi lima pukulan, diberi garis bawah
Jika masih ada judul dalam tingkatan yang lebih rendah ditulis seperti ”a”, lalu diikuti oleh kalimat berikutnya.
Pengetikan kalimat
Alenia baru diketik mejorok masuk tujuh ketukan dengan jarak spasi ganda/ dobel spasi. Pengetikan kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik 1 spasi menjorok ke dalam dan semuanya tanpa diberi tanda petik.
Penomoran Halaman
Bagian pendahuluan yang meliputi : halaman judul, lembar pengesahan, abstrak, kata pengantar, dan daftar isi ditulis memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah kanan bawah. (i,ii, dan seterusnya)
Bagian inti meliputi bab pendahuluan s.d. penutup, ditulis memakai angka arab dan diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas (1, 2, 3 dan seterusnya)
Nomor halaman pertama dari tiap bab tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan

kutipz "Gama Cendekia "

contoh KIR nieee sobatz....

" Tertawalah, Meski Tanpa Ada Sebab"

Oleh : kholix / 28-Oct-2009 00:36:12
Tertawalah, Meski Tanpa Ada Sebab
Tahukah Anda orang dewasa hanya tertawa 15 kali dalam sehari sedangkan anak-anak bisa 300 kali dalam sehari? Melihat sesuatu yang menarik mata saja, anak-anak bisa terkekeh-kekeh. Sementara orang dewasa kadang melihat cerita komedi saja belum tentu bisa tertawa. Dunia menjadi sangat serius bagi orang dewasa.

Padahal peneliti sudah membuktikan bahwa tertawa bagus untuk kesehatan. Tertawa bisa hilangkan stres yang bisa mencegah hampir 70 jenis penyakit. Tidak pernah ada yang meragukan humor sebagai terapi. Tapi mengapa sedikit sekali orang dewasa saat yang tertawa?

Bagi anak-anak, hidup adalah sebuah permainan. Itulah yang membuatnya selalu tertawa. Namun seiring dengan bertambahnya usia, hidup menjadi lebih serius, liar, penuh konflik, persaingan yang membuat otot-otot di wajah sulit untuk menerimanya dengan tertawa.

Menurut para ahli, tertawa sangat berkaitan dengan kesehatan dari sisi medis. Di Amerika, Inggris dan negera-negara barat lainnya, sudah banyak terdapat klinik-klinik yang menawarkan terapi tertawa. Tidak masalah jika Anda tertawa tanpa sebab.

Seorang psikiater asal Mumbai, Dr Madan Kataria telah melakukan survei tentang tertawa, hampir di seluruh dunia. Pria yang dikenal sebagai pembawa gembira itu juga merupakan pendiri Laughter Club International yang sudah memiliki cabang di 70 negara bagian.

Ia menekankan, pentingnya tertawa bagi orang dewasa. "Dunia menjadi sangat serius bagi orang dewasa. Tidak ada humor di tempat kerja, bahkan anak-anak pun mulai mencontoh perilaku dewasa. Melalui klub ketawa ini, saya mencoba mematahkan keseriusan dalam hidup yang bisa memicu stres dan penyakit lainnya," ujar Kataria seperti dilansir dari Hinduonnet, Selasa (27/10/2009).

Menurutnya, yang membedakan frekuensi tertawa antara anak-anak dan orang dewasa adalah karena faktor logika. "Anak-anak bisa tertawa tanpa sebab karena otaknya belum mengerti tentang logika, tapi orang dewasa tertawa jika menurut logikanya ada yang lucu. Jadi jika tidak ada logikanya, ia tidak tertawa," jelas dokter yang juga penulis buku Laugh For No Reason tersebut.

Kunci dari manfaat tertawa menurutnya adalah satu, yaitu menghilangkan stres. Stres itulah yang menjadi penyebab dari hampir 70 persen penyakit. "Lebih dari 70 persen penyakit ada hubungannya dengan stres, mulai dai hipertensi, jantung, depresi, insomnia, migrain, pikun, alergi, dan lainnya," papar Kataria.

Terapi dan meditasi tertawa dikombinasikan dengan Hasya Yoga yang dipandu oleh seorang Yogic Laughter. Langkah awalnya yaitu dengan menarik nafas dalam-dalam, lalu pemanasan yang disebut dengan Ho, Ho, Ha yang dilanjutkan dengan melakukan tertawa dalam hati, tertawa pelan, cekikikan, sedang hingga terbahak-bahak. Orang yang malu atau takut tertawa pun bisa dilatih untuk bisa tertawa.

"Terapi ini adalah bentuk terapi anti stres yang lebih bersifat pencegahan penyakit. Namun mereka dengan penyakit yang sudah parah pun bisa mengikutinya. Setidaknya itu akan membuat penyakitnya tidak bertambah parah. Memulai hari dengan tertawa selama 15 menit bisa menyegarkan pikiran sepanjang hari," ujar Kataria." ujar Kataria.

Dengan tertawa, hormon anti stres (endorfin) pun akan dilepaskan yang akan mengalahkan hormon stres (cortisol, adrenalin, epinephrine) yang keluar ketika stres. Hal itu bisa mengurangi tekanan darah yang merupakan penyebab berbagai penyakit.

Studi sudah membuktikan bahwa terjadi penurunan 10-20 mm tekanan darah ketika seseorang tertawa selama 10 menit. Tertawa terbahak-bahak juga diketahui bisa meningkatkan sistem imun dalam tubuh dengan cara memicu produksi sel-sel limfosit yang bertindak sebagai pembunuh stres alami.

Tertawa bisa muncul saat menonton film lucu, berkumpul bersama teman, melakukan hobi yang disukai, membaca buku humor, atau bahkan pura-pura tertawa tanpa sebab sama sekali.

"Tidak masalah jika harus tertawa tanpa sebab. Studi sudah membuktikan manfaat tertawa, jadi apa salahnya mempraktikkan itu walaupun secara logika tidak ada hal yang patut ditertawakan?," jelas Kataria.

-detik-